Minggu, 5 Januari 2025

3 Hari Hilang di Laut, Pria Ini Ditemukan Tewas

Upaya pencarian intensif terhadap seorang pria yang dilaporkan hilang di perairan Desa Bantu Mundom, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, sejak Minggu (29/12/2024), akhirnya membuahkan hasil.

Jasad korban ditemukan pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 15.00 WIB, di perairan Pulau Situngkus, Kota Sibolga, yang berjarak sekitar 25 mil laut (NM) dari lokasi awal hilangnya korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan (Basarnas Medan), Mustari, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang dikoordinasikan oleh Koordinator Pos SAR Mandailing Natal.

Operasi pencarian dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penyisiran menggunakan perahu karet jenis LCR dan pemantauan udara dengan bantuan drone. Pada hari ketiga, tim juga melakukan penyelaman di sekitar lokasi awal korban terjatuh. Namun, hingga siang tadi, hasilnya masih nihil.

“Pada pukul 15.00 WIB, tim yang sedang melakukan pencarian di sekitar Pulau Ilik menerima informasi dari nelayan setempat bahwa ada jasad yang mengapung di perairan Pulau Situngkus, Sibolga. Kami segera berkoordinasi dengan Kapal SAR Nakula yang siaga di Dermaga Sibolga untuk memverifikasi informasi tersebut,” ujar Mustari, kamis (02/01/2025) di Medan.

Dikatakannya, setelah jasad ditemukan, tim SAR memastikan identitas korban dengan mengonfirmasi langsung kepada pihak keluarga. Keluarga membenarkan bahwa jasad tersebut adalah M. Ridho (25), warga Desa Batu Mundom, Kecamatan Muara Batang Gadis. Selanjutnya, jasad korban dievakuasi menggunakan Kapal SAR Nakula menuju Dermaga Pelabuhan Sibolga dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

“Insiden ini bermula pada Minggu malam (29/12/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban M Ridho, bersama seorang rekannya berangkat menggunakan perahu bermesin menuju Bagan Pancang di sekitar Pulau Ilik untuk mencari ikan. Setibanya di lokasi, korban berniat menguras air yang menggenang di dalam perahu. Namun, naas, perahu yang ditumpanginya oleng, sehingga korban terjatuh ke laut dan hilang,” kata Mustar.

Rekan korban yang menyaksikan kejadian tersebut langsung berusaha mencari korban di sekitar lokasi, tetapi usahanya tidak membuahkan hasil. Akhirnya, insiden ini dilaporkan kepada warga setempat dan diteruskan ke Pos SAR Mandailing Natal untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

“Operasi pencarian yang melibatkan berbagai pihak dimulai sejak laporan diterima. Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran intensif di sekitar lokasi hilangnya korban dengan mengerahkan perahu karet dan menggunakan drone untuk memantau area dari udara. Di hari ketiga, upaya pencarian semakin ditingkatkan dengan melakukan penyelaman di sekitar lokasi, meski tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” sebutnya Mustari.

Penemuan jasad korban oleh nelayan setempat menjadi titik terang dalam pencarian ini. Berkat koordinasi yang cepat antara Tim SAR Gabungan dan pihak nelayan, proses evakuasi dapat dilakukan dengan lancar.

Keluarga korban menyampaikan rasa terima kasih kepada Tim SAR Gabungan atas upaya keras yang telah dilakukan selama tiga hari terakhir. Meski hasilnya tragis, keluarga mengaku lega jasad korban akhirnya ditemukan dan dapat dimakamkan secara layak. (Fah)