Wali Kota Medan Bobby Nasution melantik pengurus Lembaga Kerjasama Tripartit dan Dewan Pengupahan Kota Medan Periode 2024-2027 di Balai Kota, Rabu (11/9/2024).
Dalam pelantikan itu, Bobby Nasution menyampaikan pesan kepada seluruh pengurus agar menjalankan amanah yang ditugaskan dengan sebaiknya.
“Orang-orang yang hari ini dilantik adalah stakeholder penting bagi perekonomian kita, karena didalamnya terdapat pengusaha dan pekerja, maka dari itu bekerjalah dengan sebaiknya demi memenuhi kebutuhan para pekerja dan pengusaha,” kata Bobby Nasution dalam pelantikan yang ditandai dengan penyerahan SK Wali Kota Medan tersebut.
Bobby Nasution ingin kehadiran lembaga ini dapat bersama-sama menjadikan pengusaha dan pekerja semakin sejahtera kedepanya.
“Pengusaha tidak boleh egois hanya mementingkan profit tanpa melihat nilai-nilai kemanusiaan, begitu juga bagi pekerja semuanya harus saling ketergantungan,” ujar Bobby Nasution.
Disamping itu Bobby Nasution juga mengatakan kondisi global yang penuh ketidakpastian yang terjadi saat ini tidak hanya berdampak secara nasional saja, namun juga berdampak secara regional. Meski demikian, Bobby Nasution ingin kondisi tersebut tidak dijadikan sebuah ancaman justru malah harus dijadikan peluang demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Di tahun 2045 Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, untuk itu kita harus bisa mencapainya dan mempersiapkan diri menjadikan Kota Medan bagian dari emas yang paling terang,” ucap Bobby Nasution.
Untuk menjadikanya, Bobby Nasution ingin Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Medan semakin memiliki skill dan kemampuan bekerja yang semakin baik.
“Kita harus mempersiapkan SDM yang unggul yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang hari ini bergerang dinamis,” bilang Bobby Nasution.
Sementara itu dari sisi dunia usaha, Bobby Nasution ingin agar investasi terbuka lebar di Kota Medan sehingga semakin membuka peluang kerja bagi SDM yang ada.
“Iklim invetasi yang kondusif harus terus kita jaga, kita harus bisa bergerak menuju hilirisasi industri yang dimulai dari Kota Medan dan Provinsi Sumut,” pungkasnya. (HS)