Setelah melalui pencarian intensif selama lebih dari 24 jam, seorang anak laki-laki diduga berinisial MF (12) warga Tembung, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Jasad korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Jumat (24/01/2025) sore sekitar pukul 17.30 WIB, berjarak lebih kurang sekitar 10 kilometer dari lokasi awal ia dilaporkan hanyut di Sungai Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan (Basarnas Medan) Mustari menjelaskan, peristiwa ini bermula pada Kamis (23/01/2025) sekitar pukul 15.50 WIB dan ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Jumat (24/01/2025) sore sekitar pukul 17.30 Wib.
Saat itu, MF bersama enam temannya tengah berenang di Sungai Tembung. Diduga arus sungai yang deras tiba-tiba menyeret tubuh korban hingga ia tenggelam dan tidak terlihat lagi di permukaan.
“Teman-temannya yang menyaksikan kejadian itu segera meminta bantuan kepada masyarakat sekitar. Selanjutnya, masyarakat melaporkan insiden ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang untuk melakukan pencarian dan pertolongan,” ujar Mustari, Sabtu (25/01/2025).
Dijelaskannya, BPBD Deli Serdang yang menerima laporan langsung berkoordinasi dengan Basarnas Medan untuk meminta bantuan dalam operasi pencarian.
Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari Basarnas Medan, BPBD Deli Serdang, TNI, Polri, dan relawan setempat, segera dikerahkan untuk mencari korban. Operasi pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet dan menyelami area-area yang diduga menjadi tempat korban tersangkut.
Menurut Mustari, pencarian korban tidak berjalan mudah. Tim SAR harus menghadapi berbagai tantangan, seperti arus sungai yang deras, kondisi cuaca yang kurang mendukung, serta medan yang cukup sulit dijangkau. Meski begitu, semangat tim tidak surut. Mereka terus berupaya keras agar korban dapat segera ditemukan.
“Upaya pencarian dilakukan secara intensif sejak Kamis sore hingga Jumat sore. Kami juga melibatkan masyarakat setempat untuk membantu memberikan informasi terkait lokasi yang berpotensi menjadi tempat korban hanyut,” tambah Mustari.
Jasad MF akhirnya ditemukan di aliran sungai yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi awal ia hanyut. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan tubuh korban dapat segera dibawa ke daratan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar lebih berhati-hati dan waspada, khususnya saat berada di dekat perairan,” kata Mustari.
Pihak keluarga MF kini tengah berduka atas kehilangan tersebut. Suasana haru menyelimuti prosesi penyerahan jenazah di rumah duka.
“Doa dan dukungan dari masyarakat terus mengalir untuk keluarga korban,” pungkasnya. (Fah)