Rabu, 12 Februari 2025

Kapolda Sumut Tinjau Ketahanan Pangan

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK MH meninjau lokasi ketahanan pangan di Mako Brimob Polda Sumut, Senin 10 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program prioritas Presiden dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dalam kunjungannya, Kapolda Sumut meninjau berbagai lahan pertanian dan peternakan yang dikelola oleh Satbrimob Polda Sumut, yang mencakup budidaya tanaman pangan, kolam perikanan, serta peternakan unggas.

Di lokasi Mako Brimob Polda Sumut, lahan ketahanan pangan seluas 150 m² telah ditanami berbagai komoditas seperti jagung, sawi, kangkung, ubi kayu, pisang, dan terong. Sebagian besar tanaman telah memasuki masa panen, seperti ubi kayu dan jagung yang diperkirakan pada bulan Maret 2025.

Tidak hanya tanaman, satuan ini juga mengelola kolam bioflok berisi 8.000 ekor ikan lele dan 5.000 ekor ikan nila, yang diperkirakan siap panen mulai Mei 2025. Program ini menjadi salah satu inovasi yang mendukung ketahanan pangan berbasis perikanan.

Ketahanan pangan Satbrimob Polda Sumut juga mencakup wilayah di Binjai, Langkat, dan Tebing Tinggi. Di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, terdapat lahan seluas 33.000 m² yang ditanami ubi kayu dan jagung, dengan estimasi panen 8-9 ton ubi kayu pada April 2025 serta 15 ton jagung pada Maret 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengapresiasi kinerja jajaran Satbrimob Polda Sumut yang telah berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Beliau juga menekankan pentingnya perawatan tanaman dan manajemen lahan yang baik, mengingat beberapa kendala seperti curah hujan tinggi, keterbatasan pupuk, dan serangan hama masih menjadi tantangan utama dalam budidaya pertanian.

“Program ini tidak hanya bermanfaat bagi ketahanan pangan, tetapi juga sebagai wujud kepedulian Polri terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ketahanan pangan ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Dengan pengelolaan yang optimal, hasil panen yang diperoleh tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh personel kepolisian dan keluarga mereka, tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat sekitar. (HS)