Sabtu, 15 Februari 2025

Lippsu Minta Kunker DPRD Medan di Stop

Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemantau Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Azhari AM Sinik menyoroti program kerja anggota DPRD Kota Medan yang lebih banyak menghabiskan waktunya melakukan kunjungan kerja (kunker) keluar daerah.

Ari Sinik, sapaan akrabnya, kunker dewan dinilainya tidak ada manfaatnya sama sekali bagi suasana kebatinan masyarakat karena sifatnya diduga hanya ‘menghambur-hamburkan uang negara (APBD).

“Kita lihat saja dalam perjalanannya, setahu saya hasil yang dibawa wakil rakyat dari kunjungan kerja mereka selama ini belum ada manfaatnya bagi suasana kebatinan masyarakat. Ini harus dievaluasi. Bila perlu distop karena telah menguras dana APBD yang notabene uang rakyat dari hasil pajak,” kata Ari Sinik di Medan, Jumat (14/02/2025).

Menurut Ari Sinik, jika dihitung dana yang terserap hanya untuk memfasilitasi kunker dewan yang setiap minggu berangkat cukup besar juga.

“Di DPRD Medan misalnya. Ada 50 wakil rakyat yang duduk di lembaga legislatif itu. Setiap wakil rakyat tentunya membutuhkan anggaran untuk biaya perjalanan dinas. Kalau ditotal cukup besar. Apalagi dalam hitungan setahun,” katanya.

Sebaiknya, kata Ari Sinik, dana kunker DPRD Medan dialokasikan saja untuk menunjang program-program sosial kemasyarakatan. Seperti penguatan di sektor UMKM, pelayanan pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan lainnya yang lebih mengena kepada suasana kebatinan masyarakat.

“Saya pikir itu lebih prioritas ketimbang memfasilitasi wakil rakyat dengan kunker-kunker yang diduga tidak ada manfaatnya sama sekali,” kata Ari Sinik.

Ari Sinik menegaskan LIPPSU akan terus menyoroti program kunker DPRD Medan yang selama puluhan tahun tetap diadakan namun hasilnya nihil untuk kepentingan masyarakat.

“Saya sangat sepakat kebijakan Presiden Prabowo untuk memangkas program-program pejabat yang menguras keuangan negara. Ini harus menular ke daerah-daerah. Bila perlu stop saja program kunker dewan tersebut. Rencananya kita akan menyurati pusat untuk menyetop program kunker DPRD Medan berikut alasan-alasan logis yang kita sampaikan nantinya secara tertulis,” katanya.

Ari tahu persis geliat kinerja wakil Rakyat di DPRD Medan diduga hanya kelihatan pada hari Senin dan Selasa. Biasanya di hari itu ada jadwal rapat paripurna dan rapat-rapat dengar pendapat dengan konterpat dan permohonan masyarakat atas kebijakan Pemko Medan.

“Selebihnya disinyalir (mulai Rabu hingga Jumat) gedung DPRD Medan terlihat sepi karena pada kunker semua. Yang sering terlihat hanya Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen mengingat banyak kalangan masyarakat yang beraudiensi,” kata Ari Sinik. (HS)