Rabu, 19 Februari 2025

Dinilai Tidak Mampu, Alwi Hasbi Silalahi Minta Wali Kota Medan Evaluasi Kadishub

Ketua Umum Demisioner Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara Alwi Hasbi Silalahi menyerukan dan meminta Walikota Medan Bobby Nasution untuk segera mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis karena dinilai tidak mampu melakukan tata-kelola perparkiran yang baik, disamping itu diduga masih berkembangbiaknya oknum-oknum juru parkir (jukir) liar yang masih saja meresahkan masyarakat, seperti didepan Kantor Disdukcapil Kota Medan.

Diketahui sebelum Bobby Nasution menjadi Walikota Medan diduga hampir semua perparkiran dikelola asal-asalan dan banyak terjadi kebocoran pendapatan yang disinyalir uangnya banyak masuk ke kantong-kantong pribadi maupun oknum-oknum mafia yang turut bermain di dalamnya, sehingga tidak begitu signifikan memberikan kontribusi positif kepada PAD Kota Medan.

Sehingga Walikota Medan mengambil sikap dengan meluncurkan sistem E-Parking dengan tujuan semua pendapatan terdaftar secara elektronik dan semakin mempermudah pengawasan terhadap pendapatan dari sektor perparkiran. Disamping itu agar E-Parking juga memberikan rasa nyaman dan aman kepada pemilik kendaraan.

Alwi sangat menyayangkan ternyata dalam pelaksanaannya E-Parking tidak semulus yang diharapkan dikarenakan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis disinyalir tidak cakap dan tidak mampu menata dan mengelola perparkiran dan menerjemahkan kebijakan Walikota untuk membangun Kota Medan tanpa menyakiti hati masyarakat.

“Maka Kadishub Kota Medan ini perlu dipertanyakan juga, apakah Kadishub ini tegak lurus dan masih memiliki loyalitas kepada pimpinannya atau tidak. Kalau tidak harus dievaluasi sesegera mungkin. Diketahui, jika Jukir tidak memakai rompi parkir dan tidak memiliki kartu pengenal, serta karcis, maka diduga bisa dipastikan itu liar. Dishub Kota Medan harus menertibkan itu, karena disinyalir tidak masuk ke PAD Medan dan masih banyak lagi yang seperti itu Hendaknya Dishub Kota Medan mendata dan menata perparkiran Kota Medan kalau tidak mampu Dishub mundur saja”, kata Alwi Hasbi Silalahi.

Harusnya Kadishub Kota Medan itu malu dengan adanya masalah itu. Apalagi selama ini Walikota Medan sangat memberikan perhatian yang serius terkait perparkiran ini, dimana setiap ada masalah indikasi jukir liar Walikota selalu turun langsung kelapangan, namun berbeda dengan Kadishub Kota Medan Iswar Lubis malah tidak mau mendengar aspirasi masyarakat dan bertolak belakang dengan sikap Pimpinannya. Kalau Pimpinannya sangat santun dan sangat dekat dengan masyarakat, seharusnya juga Kepala Dinasnya harus seperti itu, ujarnya.

“Menurutnya, kalau Jukir tidak memakai rompi dan tidak memiliki kartu pengenal, serta karcis maka bisa dipastikan itu liar. Sesuai SOP maka Dishub Kota Medan harus menertibkan itu”, kata Alwi.

Sebagaimana amanat Walikota Medan Bobby Nasution yang telah mengeluarkan instruksi yang jelas dan tegas dengan tidak memperbolehkan lagi adanya Jukir liar. Dengan demikian Kadishub Kota Medan hendaknya mampu menerjemahkan apa yang dikehendaki oleh Walikota Medan yang sudah meluncurkan sistem program E-Parking.

“Harusnya Dinas Perhubungan Kota Medan sudah melaksanakan itu di daerah tertentu. Apalagi video yang viral itukan di area Kantor Dinas. Pertanyaannya mengapa masih saja ada diduga aksi pungli dan premanisme serta kekerasan kepada masyarakat hanya karena persoalan uang parkir?. Ini perlu diperiksa apakah oknum Jukir itu terdaftar resmi di Kota Medan melalui Dishub apa tidak, kalau tidak maka itu namanya sudah pungutan liar dan pungutan liar tidak memberi pemasukan kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Oleh karenanya sudah sepatutnya ini harus dibersihkan”, ungkap Alwi.

Hal ini disampaikan Alwi kepada wartawan Kamis (20/10/2022), di kantornya menanggapi peristiwa viralnya video warga yang hendak mengurus surat kelengkapan administrasi kependudukannya diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh Juru Parkir (Jukir) yang berjaga tepatnya di Halaman kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan, Selasa (04/10/2022) kemarin.

Alwi juga menduga adanya main mata antara oknum di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dengan oknum Dishub Kota Medan, sehingga di kantor Dinas tersebut masih bisa ada Jukir liar. Oleh karenanya siapapun yang terlibat harus ditindak jangan sampai terkesan di kantor pelayanan publik itu malah jadi sarangnya para pelaku pungli dan premanisme, katanya.

Adapun Kronologi kejadian ini berlangsung singkat. Berawal saat pengurusan surat milik warga berinisial FS di Disdukcapil Kota Medan. Karena terbentur jam istirahat petugas Dukcapil, maka FS pun berniat untuk keluar dari ruangan dan akan kembali pada waktu jam buka kantor.

Pada saat itulah warga Jalan Setia Budi ini menuturkan mendapat perlakuan yang tak mengenakkan dari petugas parkir di Halaman Kantor Disdukcapil Kota Medan.

“Saya hendak keluar, karena ketepatan jam istirahat. Nah saya bayarkan parkir namun saya katakan akan kembali lagi, karena berkas saya belum selesai. Namun petugas parkir ngotot keluar bayar parkir dan masuk bayar lagi. Saya menduga ada yang tak beres, bukan ke perkara nominal itu, bayar lebih pun tak masalah, ini langsung cakap kotor dia, dan disitu dia juga memaki – maki saya”, ucap FS, Rabu (05/10/2022).

Lanjutnya, pada saat itu FS tak meresponnya, dan mengingatkan agar Jukir itu tidak bersifat arogan. Tetapi, Jukir tersebut bukan menjadi sadar dan mengerti, malah membabi buta mengajak FS untuk berkelahi. (Ril/Red)