Minggu, 26 Januari 2025

SMSI Medan dan GMNI FEB USU Gelar Pelatihan Jurnalistik

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (GMNI FEB USU) menginisiasi Kelas Progresif bertajuk ‘Pelatihan Jurnalistik: Opini, Gerakan dan Berita’, berkolaborasi dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Medan, Selasa (3/12/2024).

Gagasan ini bertujuan mengaktivasi salah satu fungsi dan tugas seorang mahasiswa sebagai insan intelektual, yakni membaca dan menulis. GMNI FEB USU menghadirkan Sekretaris SMSI Kota Medan, Pran Hasibuan, sebagai pemateri tunggal dalam kelas progresif tersebut.

Ketua Komisariat GMNI FEB USU, Rahman Ar Rafi Pinem, berharap kelas progresif ini dapat berkembang menjadi ruang pembelajaran yang lebih interaktif dan inspiratif di masa depan.

“Kami berharap para kader mampu menjadikan kemampuan jurnalistik sebagai alat perjuangan yang tajam dan terus mengasah integritas serta keberanian mereka untuk menyuarakan kebenaran. Di tangan merekalah, narasi keadilan dan cita-cita kebangsaan akan terus hidup. Dan saya yakin bahwa tulisan adalah bagian dari strategi perjuangan yang tak tergantikan, dan melalui program ini dan program ke depannya, kita sedang menyiapkan kader-kader pemimpin yang akan membawa perubahan nyata,” paparnya.

Dasar pelatihan jurnalistik ini diadakan, imbuh Rahman, karena GMNI FEB USU menyadari pentingnya kemampuan menulis yang baik sebagai alat untuk membangun kesadaran dan melawan narasi yang menyesatkan di era informasi yang serba cepat. Transformasi gagasan menjadi narasi yang terstruktur dinilai sebagai bagian integral dari perjuangan mahasiswa.

“Melalui pelatihan ini, GMNI FEB USU berharap dapat mencetak kader yang tidak hanya tangguh dalam aksi lapangan, tetapi juga cerdas dalam membentuk opini publik serta menginspirasi mahasiswa untuk selalu berani untuk menuliskan segala opini dan ide progresifnya didalam sebuah tulisan,” ujarnya.

Lewat peran jurnalistik sebagai jembatan yang menghubungkan ideologi dengan masyarakat, sambung Rahman, kader-kader GMNI dapat mendokumentasikan perjuangan, memperkuat basis ideologi, serta membangun solidaritas lintas sektor.

“Jurnalistik memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial tetap menjadi arus utama dalam perjuangan. Semua peserta diharapkan dapat menggunakan kemampuan jurnalistik sebagai alat perjuangan untuk menggerakkan massa dan menciptakan perubahan,” tegas dia.

Pran Hasibuan dalam paparannya menyebutkan syarat opini publik kompeten atau mampu memenuhi syarat dalam arti khusus bilamana fakta yang dipakai sebagai tolak ukur yaitu adanya unsur penelitian baik dan buruk dari masyarakat. Kedua, menyangkut sebuah isu yang ada di dalam kehidupan bersama, bersifat rasional serta dalam arti khas dapat ditinjau dari fakta, nilai-nilai dan kompetensinya.

Unsur yang membentuk opini publik, lanjut Pran Hasibuan, antara lain adanya masalah atau situasi yang bersifat kontroversial yang menimbulkan pro dan kontra. Adanya publik yang terpikat kepada masalah tersebut dan berusaha memberikan pendapatnya. Adanya kesempatan bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tersebut.

“Opini publik memiliki kekuatan sosial, melanggengkan atau menghapuskan nilai dan norma dalam masyarakat, mengancam karir seseorang, keberadaan organisasi atau perusahaan, serta dapat mempertahankan atau menghancurkan organisasi atau perusahaan,” ujarnya.

Pada bagian akhir, Pran menyambut baik pelatihan kelas progresif ini karena ada sebuah komitmen untuk menghasilkan karya tulis dari peserta yang hadir.

“Antusiasme ini mencerminkan kesadaran bahwa menulis merupakan bagian penting dari perjuangan intelektual di kalangan mahasiswa. Selama kegiatan berlangsung, saya melihat peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif mereka selama sesi, baik dalam diskusi, pertanyaan kritis, maupun komitmen untuk membuat tulisan berupa opini publik. Dengan suksesnya kelas progresif ini, GMNI FEB USU menunjukkan perannya sebagai motor penggerak intelektual dan ideologis di kalangan mahasiswa,” pungkasnya.

Selain kader GMNI FEB USU, pelatihan ini turut menarik perhatian dari kalangan mahasiswa seperti FKMW USU, Universitas Negeri Medan dan Universitas Methodist Indonesia, dengan turut hadir dalam kesempatan tersebut. (HS)