Di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Kota Medan kini mulai menjelma menjadi kota kreatif. Bukan tanpa sebab, menantu Presiden RI Joko Widodo itu kerap melibatkan peran anak muda serta memberi ruang bagi pegiat kreatif untuk menyalurkan karya dan kreatifitas mereka.
Perhatian dan keterbukaan diri orang nomor satu di Pemko Medan ini kepada pegiat kreatif Kota Medan ditunjukkan dengan mengizinkan mobil dinas miliknya untuk dimural. Terlebih, saat ini telah banyak ditemui mural-mural hasil karya anak muda kreatif Kota Medan yang mewarnai dinding-dinding jalanan dan dinding bangunan di ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini menunjukkan bahwa Bobby Nasution mampu menghidupkan, membangkitkan dan membawa perubahan signifikan atas ketersediaan ruang berkreasi di Kota Medan. Tidak hanya di Medan, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu itu juga mengajak pegiat kreatif untuk memural dinding Stadion Binaraga, Kabupaten Labuhan Batu saat gelaran Bonas Cup 2022.
“Anak muda memiliki peran penting dalam kemajuan sebuah daerah lewat kemampuan dan kreatifitas mereka. Kita ingin, melalui kegiatan-kegiatan kreatif, bisa mendongkrak perekonomian Kota Medan dan memberi manfaat bagi masyarakat”, kata Bobby Nasution.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA) Mahiyar Diani SSos MA mengatakan bahwa diberikannya ruang bagi anak kreatif untuk berkreasi dan berinovasi sudah tepat. Sebab, saat ini, bilang Mahiyar, anak muda berada pada perkembangan zaman yang berbeda.
Perkembangan teknologi dan informasi saat itu, jelas Mahiyar, didominasi oleh dunia internet sehingga mau tidak mau suka tidak suka mayoritas generasi muda diberbagai wilayah belahan dunia saat ini dipengaruhi oleh perkembangan digitalisasi internet.
“Agar generasi muda tidak terus menerus terperangkap dan terjebak dalam dunia digitalisasi internet ini, maka menurut saya tepat kiranya untuk para pejabat negara atau aparat-aparat maupun pemerintah baik di daerah maupun di pusat untuk memberikan ruang gerak bagi generasi muda untuk berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan karya-karya yang postif”, bilang Mahiyar.
Upaya Bobby Nasution yang kini membawa Kota Medan menjelma menjadi kota kreatif juga diapresiasi Mahiyar. Terlebih, banyak event-event Pemko Medan yang melibatkan anak-anak muda kreatif bahkan menjadi prioritas dalam proses pelaksanaan event kreatifitas tersebut.
Misalnya, ungkap Mahiyar, konser musik Toba Harmony yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober mendatang. Kemudian, imbuhnya, event Balai Kota Medan Fashion Festival. Dikatakannya, event – event ini memang digelar khusus untuk mengajak para generasi muda yang ada di Kota Medan agar datang dan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
“Jadi, para generasi muda ini bisa bangga terhadap diri sendiri dan budaya mereka. Sehingga mampu menjadi generasi penerus yang kreatif yang dapat melebarkan sayapnya di kancah nasional bahkan juga go international”, tambahnya.
Disinggung seberapa penting peran anak muda dalam pembangunan sebuah daerah, Mahiyar mengatakan sangat penting. Sebab, anak muda adalah sebuah aset negara dalam arti merupakan bagian dari masyarakat yang berharga sehingga generasi muda merupakan harapan dan tumpuan bagi bangsa dan negara.
“Kalau generasi mudanya rusak, tidak terorganisir, emosinya sulit terkontrol, leadershipnya nihil, tidak aktif dan tidak kritis dan melakukan hal negatif lainnya, maka ini akan menjadi boomerang bagi masyarakat itu sendiri. Kalau sudah terjadi hal yang demikian, maka bagaimana negara ini dapat berkembang”, ungkapnya seraya berharap agar generasi muda lebih baik diarahkan perilakunya, aktivitasnya dan hobinya sesuai dengan minat mereka. (Ril/Red)