Diduga kasus penganiayaan yang dilakukan oleh seorang anak oknum Dosen di Unimed berinisial MA, telah berjalan hampir satu bulan, namun hingga kini belum menemukan titik terang.
Pasalnya, sejumlah saksi yang melihat Suratik (Cleaning Service) yang bekerja di Universitas Negeri Medan (UNIMED) mendapat tindak kekerasan pada Kamis (27/6/2024) lalu diduga enggan memberikan kesaksiannya di Polsek Medan Tembung. Tentu saja berbanding terbalik saat peristiwa pemukulan itu terjadi. Dimana para saksi mau bersaksi atas kejadian kejam itu.
“Saat kejadian penganiayaan itu, ada mandor CS yang perempuan mengetahui saya dipukul dan seorang security yang memisahkan saya dengan anak itu (pelaku) agar saya tidak dipukulnya lagi. Saya jatuh terduduk sampai sakit di bagian pinggang karena berusaha merebut kembali ponsel saya yang di rampas oleh pelaku,” ucap Suratik kepada Wartawan, Jum’at (26/7/2024) sore melalui panggilan telepon WhatsApp.
Atas tindak kekerasan itu, sebelumnya Suratik telah membuat Laporan Polisi (LP) di Polsek Medan Tembung pada Jum’at (28/6/2024) lalu tepatnya sehari setelah kejadian dengan nomor LP/B/975/VI/2024/SPKT/Polsek Medan Tembung/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.
Setelah awak media melakukan pencarian dari beberapa sumber yang tak dapat disebutkan, identitas pelaku tindak kriminalitas terhadap Suratik pun berhasil ditemukan. Terlapor dalam surat Laporan Polisi tersebut berinisial MA (27) dan diketahui masih aktif menjadi seorang guru Seni Musik di salah satu sekolah SMP Swasta di Kota Medan.
Setelah dilayangkan surat ke sekolah swasta tersebut, pada Sabtu (13/7/2024) pelaku terlapor ditemani ayahnya (oknum dosen) beserta oknum dosen lainnya yang mengaku sebagai ayah angkat pelaku dan korban dipertemukan untuk proses mediasi. Akan tetapi, pelaku (MA) malah mengelak dan tidak mengakui tindak kekerasan yang dilakukan itu.
Kepada awak media, Suratik sempat mengatakan, pelaku telah berbohong di hadapan Polisi bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan. “Apa yang dibilangnya itu nggak benar, saat saya dipukul banyak saksi termasuk seorang mandor perempuan menyaksikan itu. Security yang melerai beserta mahasiswa juga melihat saya dipukul, anak itu bohong, jelas-jelas dia pukul dan rampas HP milik saya yang saya genggam saat itu,” ungkapnya.
Tak sampai disitu saja, awak media pun mencoba mengkonfirmasi Ketua Komisi I DPRD Kota Medan Roby Barus SE MAP atas tindak kejahatan yang telah dilakukan oleh seorang oknum guru yang masih aktif di salah satu sekolah swasta di Kota Medan.
“Untuk petugas di Polsek Medan Tembung, di lidik segera pengaduan warga, harus segera ditanggapi. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” tegas Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan ini, Kamis (25/7/2024) melalui panggilan WhatsApp.
Mengetahui adanya para saksi yang diduga mendapat intimidasi dari beberapa oknum dosen, dengan lantang Robi Barus mengatakan, jangan sampai ada yang mengintimidasi para saksi.
“Mana boleh ada intimidasi, tidak boleh mengintimidasi orang yang mau memberikan keterangan. Petugas Kepolisian pasti pandai lah menangani itu asal benar-benar mau menyelidikinya,” bilangnya.
Robi Barus juga menghimbau untuk para saksi agar tidak perlu takut jika memang benar mengetahui apa yang sudah terjadi.
“Untuk para saksi nggak perlu takut kalau mengetahui kebenaran. Kenapa takut untuk menyampaikan kebenaran. Itu membantu supaya prosesnya segera berjalan. Berikanlah keterangan yang sebenarnya. Mereka (saksi) jangan takut di intervensi. Kalau hasil visum sudah ada segera lah ditindaklanjuti,” jelasnya.
Petugas Polsek Medan Tembung yang masih berada dibawah naungan Polrestabes Medan agar dapat menindak tegas pelakunya.
“Saya tegaskan pihak Kepolisian khususnya Polsek Medan Tembung agar proaktif menangani itu dan segera di proses hadirkan para saksi yang sudah diketahui,” tandasnya.
Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Marbun ketika di konfirmasi awak media melalui WhatsApp selularnya ke Nomor 0821-5010-5XXX, Sabtu (27/7/2024), terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan MA terhadap CS Unimed, dan telah dilaporkan ke Polsek Medan Tembung, hingga berita ini ditayangkan tidak menjawab. (Red)