Rabu, 4 Desember 2024

Gawat, Warga Medan jadi korban Dugaan pungli dan premanisme saat urus berkas di Disdukcapil

Warga yang hendak mengurus surat kelengkapan adminitrasi kependudukannya diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum mengaku petugas Juru Parkir (Jukir) yang berjaga tepatnya diKantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan, Selasa (04/10/2022) kemarin.

Kronologi kejadian ini pun berlangsung singkat. Berawal saat pengurusan surat milik warga berinisial nama FS dikantor Disdukcapil Kota Medan. Karena terbentur jam istirahat petugas Dukcapil, maka FS pun berniat untuk keluar dari ruangan dan akan kembali pada waktu jam buka kantor.

Pada saat itulah warga Jalan Setia Budi ini menuturkan mendapat perlakuan yang tak mengenakkan dari petugas parkir di Kantor Disdukcapil Kota Medan.

“Saya hendak keluar, karena ketepatan jam istirahat. Nah saya bayarkan parkir namun saya katakan akan kembali lagi, karena berkas saya belum selesai. Namun petugas parkir ngotot keluar bayar parkir dan masuk bayar lagi. Saya menduga ada yang tak beres bukan ke perkara nominal itu, bayar lebih pun tak masalah, ini langsung cakap kotor dan menyebutkan (Konxxx) dianya, disitu dia juga memaki – maki saya”, ucap FS, Rabu (05/10/2022).

Lanjutnya, pada saat itu FS tak meresponnya, dan mengingatkan agar Jukir itu tidak bersifat arogan. Tetapi, Jukir tersebut bukan menjadi sadar dan mengerti, malah membabi buta mengajak FS untuk berkelahi.

Karena tak terima dimaki sang Jukir, lantas FS pun sempat mengajak Jukir tersebut ke kantor Polisi, tapi Jukir tak mau ikut, katanya.

“Dia itu (Jukir) cari makan dari kita warga yang datang ke kantor Disdukcapil ini, seharusnya dianya sopan ambil simpati kita, dan bukan menjadi arogan. Saya juga bingung kenapa ada pungutan uang parkir di halaman kantor instansi milik pemerintah”. Kata FS.

Sedangkan kalau kita berkunjung ke kantor Wali Kota Medan dan DPRD Medan, kendaraan kita tidak pernah di pungut uang Parkir, tetapi lain halnya di kantor Disdukcapil Kota Medan ini, kita di pungut bayaran.

“Kita juga menduga ini ada pengaruh seperti kebanyakan, kita menduga ya, bukan menuduh pemakai narkoba”, kata FS.

Setelah menjadi tontonan warga, ada seorang ibu yang ikut berempati melihat saya diperlakukan tak baik disitu mengatakan mengapa main peras – peras, Jukir yang begitu bisa masuk penjara, katanya menirukan ucapan warga.

“Kemudian, datanglah warga lain menimpali bahwa itu sudah meresahkan warga, tak terima petugas parkir di protes warga, terjadilah saling dorong hingga petugas parkir mencekik leher warga itu seperti dalam video”, ujar FS menerangkan kejadian, sambil menunjukkan bukti kekerasan yang dilakukan petugas parkir dalam Video berdurasi 2.41 detik itu.

Lanjut FS, bukan cuman sekali dua kali warga komplain terkait parkir di halaman kantor Disdukcapil tersebut.

“Mengaku petugas parkir, namun atribut parkir tidak ada, karcis parkir juga tidak ada, itu layaknya premanisme memalak warga secara halus”, katanya.

Sengaja saya rekam biar pemangku kebijakan khususnya Pemerintah Kota Medan tau, disitu disinyalir ada preman dan pungli, yang kerap bersinggungan dengan warga, sindirnya.

FS pun menaruh harapan kepada pemangku kebijakan Kota Medan agar setiap pelayanan yang bersentuhan langsung dengan warga agar tidak ada premanisme, ujarnya.

“Saya berharap Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Kapolrestabes Medan, dapat menindak tegas diduga aksi premanisme dan pungli itu, serta menjadi atensi bagi instansi terkait atas perlakuan yang dilakukan oleh petugas Jukir terhadap warga tersebut”, harap FS.

Terpisah, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan Baginda P Siregar ketika dikonfirmasi awak media melalui selularnya, Rabu (5/10/2022) ke Nomor 0853-7248-9XXX tidak menjawab.

Begitu juga Kepala Dinas Perhubungan Iswar Lubis ketika dikonfirmasi awak media melalui selularnya ke Nomor 0821-1550-2XXX – 0811-659-XXX, hingga berita ini ditayangkan belum memberikan tanggapan resminya. (Ril/Ly)